A. Kurikulum
Reformasi
Secara keseluruhan ada 5
karakteristik pendidikan di Cina: ukuran, komprehensif, tidak seimbang,
kompetitif, dan tersentralisasi.
Sistem pendidikan di Cina termasuk
komprehensif dan merupakan sistem pendidikan yang terlengkap, terdiri dari
pendidikan prasekolah pendidikan dasar pendidikan menengah universitas serta
pendidikan pascasarjana.
Reformasi Pendidikan di Cina
menguraikan transformasi sistematis tentang
tujuan kurikulum sekolah, struktur dan isi, pendekatan pengajaran dan
pembelajaran, dan penilaian dan struktur administrasi, termasuk pelimpahan
peningkatan kontrol dari pusat ke provinsi, kabupaten dan tingkat sekolah.
Serta menggambarkan perubahan yang terjadi di dalam kelas, hal ini menunjukkan
kelangsungan ide-ide budaya dan pendidikan dan nilai-nilai di tengah-tengah
perubahan ini, menunjukkan bahwa reformasi tidak hanya melibatkan adopsi
ide-ide asing, namun dibangun atas kebangkitan kembali pendidikan nilai tradisional
cina.
B. Tenaga
Pengajar
Sistem
pendidikan Cina lebih terbuka. Guru diklasifikasi berdasarkan kualitas. Siswa
bebas mengevaluasi kualitas guru secara objektif. Guru dapat tambahan tunjangan
kesejahteraan 10 persen dari gaji pokok. Ciri khas pendidikan di Beijing adalah
adanya klasifikasi guru, mulai dari guru paripurna sampai guru yang tidak
qualified. Siswa juga bebas mengevaluasi guru secara objektif.
Pada tahun 1990, Cina memiliki 13,45
juta tenaga pengajar dengan perincian 5,58 juta guru SD; 3,63 juta guru-guru
Sekolah Menengah; dan 394.500 adalah guru di Perguruan Tinggi regular. Adapun
standar untuk menjadi guru di Cina adalah melalui pendidikan dalam jabatan
(inservice training) yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dengan biaya
pendidikan sepenuhnya ditanggung oleh negara.
Cina memang menempatkan guru sebagai
prioritas dalam sistem pendidikan mereka. Ini terlihat dari komitmen Pemerintah
dengan ungkapan, ‘Kunci keberhasilan pembangunan nasional terletak pada
pendidikan dan kunci keberhasilan pendidikan terletak pada guru. Selama lebih
dari 100 tahun, pendidikan guru secara sistematis telah dilakukan di Cina dan
telah berkontribusi pada terciptanya korps guru di negeri itu. Pendidikan guru
di Cina saat ini menekankan pada perubahan pemikiran tentang pendidikan,
konsep, materi dan metode pembelajaran, terutama moralitas guru. Semuanya
dilakukan sebagai jawaban atas permintaan akan pentingnya mudernisasi
pendidikan, orientasi global, dan masa depan.
Reformasi pendidikan dan kebutuhan
realitas global mendorong pemerintah Cina untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas guru-guru baru. Pemerintah Cina menyediakan pendidikan yang
berkesinambungan untuk meningkatkan pelayanan guru-guru sekolah, melakukan
pemerataan guru hingga ke daerah-daerah terpencil, dan mendorong berkembangnya
institusi pelatihan guru. Semua dilakukan sebagai salah satu bagian yang tidak
terpisahkan dari upaya memajukan pendidikan di Cina.
C. Jenjang
Pendidikan
1. Pra Pendidikan Dasar
Prasekolah
usia 3 tahun ke atas, berlangsung selama 3 tahun.
2. Pendidikan Dasar
Anak-anak China memulai pendidikan formal pada usia 3 tahun
dengan masuk pra sekolah yang berlangsung selam 3 tahun. Dilanjutkan masuk
sekolah dasar pada usia 6 tahun. Sekolah Dasar berlangsung selama 6 tahun
dengan mata pelajaran utama Bhasa China, Matematika, Sejarah, Geografi, Sains,
dan sebagainya. Selain itu ada juga pendidikan moral dan politik dasar.
Dukungan besar juga diberikan untuk pendidikan jasmani.
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah dibagi menjadi 2 bagian yaitu pendidikan
menengah akademis dan pendidikan menengah kejuruan/khusus/teknik. Sekolah
menengah akademis dibagi menjadi dua level, yaitu junior dan senior. Level
junior dimulai pada usia 12 tahun dan berlangsung selama 3 tahun. Untuk masuk
ke tingkat senior, mereka harus lulus tes yang akan menentukan apakah mereka
dapat lanjut ke tingkat senior atau mengikuti kelas kejuruan. Level Senior
dimulai pada usia 15 tahun berlangsung selama 2 atau 3 tahun. Di Sekolah
Menengah Senior, murid-murid memilih untuk mengikuti kelas sains atau sosial.
Lulusannya diarahkan untuk lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Nasional. Olahraga
dan politik juga dimasukkan ke dalam kurikulum. Sekolah kejuruan memiliki
program antara 2 sampai 4 tahun dan memberikan pelatihan keahlian di bidang
pertanian, manajerial, ketenagakerjaan dan teknik. Sekolah teknik menawarkan
program 4 tahun untuk melatih siswanya. Sekolah jenis ini diorientasikan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terlatih.
4. Pendidikan Tinggi
Apapun jenis pendidikan tingginya mereka harus lulus Ujian
Masuk Perguruan Tinggi Nasional yang berlangsung pada bulan Juli dan diadakan
pemisahan antara kelas sosial dan sains. Penempatan jurusan ditentukan oleh
hasil tes. Siswa yang mengikuti ujian mendaftar untuk beberapa jurusan yang
dipilih. Sistemnya serupa dengan UMPTN di Indonesia.
Pendidikan tinggi menawarkan program akademik dan kejuruan.
Sebenarnya ada banyak universitas dan college di China tetapi tingkatan
dna kualitasnya sangat bervariasi. Beberapa yang terkenal misalnya Beijing
University dan Shanghai’s University. Umumnya siswa harus menjalankan 4-5 tahun
untuk mendapatkan gelar sarjana. Untuk masuk tingkat master dan doktoral,
mereka juga harus lulus ujian. Selain universitas ada college yang
menawarkan 2 atau 3 tahun dengan jenis pendidikan kejuruan yang setera dengan
diploma dan dapat meningkatkan gelarnya menjadi sarjana.
D.
Jam
Belajar
China berada di belahan bumi utara, sehingga liburan musim
panas anak-anak di china pada pertengahan Juli hingga akhir Agustus dan
libur musim dingin pada bulan Januari dan Februari.. Artinya sekolah dimulai dari bulan
September hingga pertengahan Juli. Liburan musim panas mereka biasanya diisi
dengan pelajaran tambahan yang disebut kelas musim panas atau belajar untuk
mempersiapkan ujian. Rata-rata sekolah mereka masuk jam 7:30 pagi dan pulang
jan 5 sore dengan istirahat siang selama 2 jam. Tahun akademik
dibagi menjadi 2 semester, yang terdiri dari 9.5 bulan dimulai pada tanggal 1
September dan Maret.
E.
Pendekatan / Sistem Pembelajaran
Sistem pendekatan atau sistem
pembelajaran di Cina menekankan pada penguasaan materi, konsep, dan penguasaan
keterampilan bagi para siswanya. Hal ini ditempuh dengan proses belajar
mengajar yang kondusif. Kurikulum yang modern, sarana dan prasarana yang
memadai, guru yang berkualitas, dana pendidikan yang mencukupi, dan budaya
belajar yang tinggi membuat Cina menjadi salah satu Negara maju di dunia saat
ini.
Siswa tidak dituntut untuk terlalu menghafal
konsep / materi, namun siswa diajarkan dan diarahkan untuk memahami dan
mengalami suatu hal yang sedang dipelajarinya. Dengan pendekatan pembelajaran
seperti ini siswa lebih dapat dengan mudah mencerna pelajaran dan pemahaman
yang telah didapatnya dapat terinternalisasi sepenuhnya dalam diri. Selain di
dalam kelas, proses belajar mengajara juga dilakukan bervariasi di laboratorium
atau di alam bebas. Hal ini dimaksudkan untuk merangsang kemampuabn afektif dan
psikomotorik siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar